Dia menuntunku untuk mengikutinya berjalan menuju lorong kampus ini, di sebuah kursi panjang di lorong itu dia duduk, aku segera mengikuti tingkahnya. Aku merasakan kekakuan merayapi diantara kita. Sikap yang sama sekali berbeda, Elga hanya berpura - pura sibuk dengan tumpukan makalah di genggamannya. Dia seolah tak mau membuka pembicaraan ini, ini jelas membuat nyaliku cukup ciut menghadapinya.(CC) Attribution-NoDerivs