Siluet mulai berformasi ketika ia melangkah jauh. Menyematkan sapaan terakhir. Bergetar dalam tapakan seraya balkon sudah menunggunya. Lembap, mungkin. Dingin angin senja menariknya untuk kembali. Hendak mengatakan bahwa ia telah masuk lubang hitamnya sendiri. Perawakannya sudah mulai tak terbentuk. Waktunya usai. Kadaluwarsa. Percuma saja. Ia hilang. Definisi "hilang" yang ada, hidup di konklusinya-dan sejauh ia memohon, ia tak akan utuh. "Cinta adalah salah satu diantara mereka kuat dan teguh menunggu di saat mereka salah satunya harus gugur dalam medan perang cinta mereka, sayangku."