[Season 2 Queen.]
Ada season dua, berarti ada season satu dong! 👀
"Yang namanya hubungan, nggak selamanya bakal baik-baik ajah tanpa ada namanya perselisihan di dalamnya, baik itu tentang percintaan maupun persahabatan."
"Dan yah ... kalau kita bisa selesaiin perselisihannya bareng-bareng, itu yang bakalan buat hubungan kita semua makin dekat, bahkan sedekat nadi sekalipun."
"Sebaliknya pula, kalau kita selesaiin perselisihan dengan amarah itu nggak bakal berbua apa-apa melainkan hubungan kita yang bakalan renggang dalam sekejap mata."
"Sama yang terjadi di antara kita sekarang," ucap Rega diakhiri lirihan.
Mengambil keputusan disaat tengah emosi hanya akan menjadi penyesalan di akhirnya, itulah sebabnya ada kata-kata untuk memperingatkan kepada kita untuk tidak mengambil keputusan saat sedang emosi.
Kenapa?
Karena penyesalan yang akan didapatkan.
Sama yang terjadi kepada Rega dan sahabatnya sekarang. Keputusan yang mereka ambil saat emosi, kini membuat hubungan mereka dengan Queen kesayangan mereka renggang.
Bahkan bisa dibilang diujung kehancuran?
Entahlah, hal yang bisa mereka katakan, hanya penyesalan.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.