Angin sepoi-sepoi lewat tanpa permisi. Membuat seseorang yang tengah duduk bersila di pinggiran danau itu mengerjapkan matanya. Diliriknya arloji berwarna coklat di pergelangan tangannya itu. "Yang benar saja" Gumamnya seorang diri. Sebuah senyum getir menghiasi wajah tirus nan menawannya itu. Menawan? ya, begitulah yang selalu orang-orang bicarakan. Semenit dua menit kemudian empat orang berjas rapi datang menghampirinya. "Tuan, sudah waktunya" Begitulah kata salah seorang dari mereka.
1 part