Waliem, seorang mahasiswa STOVIA dari kalangan pribumi mulai tertarik sekali pada dunia perpolitikan di negerinya, Hindia Belanda. pada saat itu tahun 1941, Perpolitikan Hindia Belanda sedang naik naiknya dimana para penguasa Hindia Belanda gencar mempertahankan kekuasaan dari rongrongan penguasa lain. sementara para tokoh pejuang seperti Ir. Soekarno juga gencar gencarnya menarik simpati rakyat untuk melawan penjajahan. Tapi sebagai mahasiswa kedokteran sebenernya waliem tidak begitu berkepentingan ikut serta dalam nuansa Perpolitikan, itulah yang sering dikatakan okeh teman perempuannya, Wilhelmina atau Wina. teman sesama pelajar di STOVIA yang berasal dari kalangan orang Belanda. Sesekali Waliem menyangkal bahwa dia sebenarnya tidak ingin ikut serta di dunia perpolitikan Hindia. justru dia mengatakan bahwa itu karena dorongan nasionalisme. Wilhelmina yang mana adalah asli Belanda seringkali tidak terima atas ucapan Waliem yang kadang menyudutkan derajat bangsanya, bangsa Belanda. kendati demikian, Waliem dan Wilhelmina adalah dua sahabat yang saling percaya satu sama lain. Bahakan pertemanan mereka sering seperti lebih dari sahabat. WALIEM dan Wilhelmina kadang merasakannya. Di titik itu, akankah Waliem tetap tertarik berjuang demi nasionalismenya ? memang, ini sangat rumit. Waliem dihadapkan pada situasi hidup masa dimana panasnya Belanda mulai meredup dan masa dimana semangat nasionalisme bangsa terjajah semakin membara. --- Inilah novel roman fiksi remaja yang dibalut sejarah. fiksi sejarah.
1 part