Selamat datang di duniaku...bodoh jika kalian tetap tinggal. Ini hanya tentang ketikan pahit di dalam layar, menceritakan sebuah kisah yang tak tahu kapan untuk pudar. Aku hanya menuliskan tentang siapa aku dan bagaimana aku. Aku hanya berusaha mengisahkan aku menurut sudut pandang diriku. Merumitkan?? Memang siapa yang bilang bahwa ini sederhana?? Yang tetap tinggal, kuharap kalian tidak berkhianat, dan yang berusaha untuk meninggalkan, ku harap tidak ada penyesalan.
Selamat mengenal Caramel machiatto. Sebelum kalian membuka lembar pertama, kuharap kalian tidak berekspektasi lebih tentang cerita ini. Jangan mengharapkan gadis pintar dengan lelaki tampan, atau, remaja cantik dengan banyak lelaki yang mengusik. Aku juga berharap, kalian tidak langsung menyimpulkan "kalian mengenalku" lewat tulisan ini. Karena pada dasarnya "Aku" hanyalah Tuhanku yang tahu. Bukankah tugas manusia hanya mengomentari hidup manusia lain?? Mereka hanya bertanggung jawab "melihat" bukan "merasakan"
Sekali lagi, caramel hanyalah gadis kecil yang menyukai red velvet. Dia suka manis, tapi tidak dengan hidupnya. Lupakan!! tidak ada hidup manusia yang manis. Karena dunia hanyalah penjara.. iya, penjara bagi orang-orang beriman, kuharap Caramel termasuk golongan orang itu. Caramel, gadis mungil yang membenci dirinya sendiri. Iya..!! Dia membenci dirinya dibenci orang lain, dia membenci dirinya dihina orang lain, dia bahkan membenci dirinya saat dicintai orang lain. Tidak aneh, hanya saja, sedikit berbeda dari kebanyakan gadis lain. Namun, Caramel selalu bersyukur. Bersyukur atas hidup, masalah, pujian, ujian, berkah, kebahagiaan, dan kesedihan. Dia senantiasa tersenyum. Tolong jangan tanya "tersenyum" seperti apa yang dimaksud disini.
Terimakasih telah membaca, jangan menyempatkan untuk menangis karena Caramel tidak butuh air mata kalian.
#aku ragu jika banyak yang mampir, tapi jika "sedikit" yang hinggap, namun "terbawa" itu lebih meragukan.All Rights Reserved