Story cover for THE RED TAIL  II (REVISI) by bellspitri_
THE RED TAIL II (REVISI)
  • WpView
    Reads 883
  • WpVote
    Votes 77
  • WpPart
    Parts 38
  • WpView
    Reads 883
  • WpVote
    Votes 77
  • WpPart
    Parts 38
Complete, First published Jun 07, 2021
#BAGIAN KE-2 DARI CERITA THE RED TAIL.

Masa remaja waktunya untuk  bersenang-senang. Waktunya untuk cinta, tapi kami berbeda karena ini waktunya untuk berkompetisi. 

Kami kembali. Sudah waktunya untuk berkompetisi lagi. Padahal kami telah kalah sebelumya, tapi kami akan bangkit dan sekarang semua hal masih sama, mengubah sekolah dan peraturannya tidak peduli bagaimana caranya kami akan menang. 

               ~ Organisasi RED TAIL ~


Awalnya kami telah kalah, tapi semuanya belum berakhir. Justru ini akan menjadi awalnya. Awal menuju pertempuran terakhir, hanya saja dengan jalan yang berbeda. 
                            ~ Ruth~
All Rights Reserved
Sign up to add THE RED TAIL II (REVISI) to your library and receive updates
or
#301teka-teki
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Evanescent [END]✓ cover
YOUR SMILE ( Gou Mingrui ) cover
RED CITY : ISOLATION cover
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed] cover
A Hundred Days Closer [On Going] cover
La Guerra (Tersedia Versi Cetak) cover
Fangs And Fur cover
Z-virus (LENGKAP) cover
Today We Run | Treasure ✔ cover

Evanescent [END]✓

57 parts Complete

Dua pejuang terkuat adalah kesabaran dan waktu. (BELUM REVISI) ~•~ Katanya, waktu bisa menyembuhkan segalanya. Tapi bagi sebagian orang, waktu hanya membuat luka belajar berdiam lebih dalam. Di antara pertemuan geng Renoir dan Otakata, waktu seolah sedang menulis sesuatu yang tak bisa dihindari. Rahasia masa kecil yang terkubur akhirnya muncul, membawa Ola kembali pada sesak yang lama ia pura-pura lupakan. Dunia di sekitarnya pun terasa kian sempit, penuh orang yang menukar kasih dengan harta, dan keluarga yang menuntut balas budi seolah cinta punya harga. "Katamu, semakin kamu menyayangi seseorang, semakin kamu ingin bersembunyi darinya. Sekarang aku mengerti," bisiknya lirih. "Aku menyesal ... menyesal karena tidak pernah benar-benar memahamimu." Dan di bawah langit yang bisu, hanya kata maaf yang tersisa, sebab semuanya sudah terlambat, tenggelam bersama waktu yang tak pernah memihak.