Promised Secret
  • Reads 13
  • Votes 2
  • Parts 5
  • Reads 13
  • Votes 2
  • Parts 5
Ongoing, First published Jun 07, 2021
Masa Remaja memang masa yang sangat nostalgia bagi orang lain.Tapi tidak setiap orang merasakan masa itu, Termasuk Rifsa.Setelah naik ke  bangku kelas 11, dia mulai menemukan adanya kejanggalan di SMAnya.mulai dari kasus para murid dan sekolah yang tabu,hilangnya beberapa murid setiap tahun.Serta masa lalunya yang perlahan mulai terungkap.Mereka yang selama ini 'terjebak' menunggu jiwa Rifsa untuk datang dan mengungkap kebenaran, beserta 'janji' dengan 'dia'.Rifsa tidak sendirian, melainkan bersama 'pendamping' dan 'temannya' untuk mengungkap rahasia sekolah.

"Benang merah tipis ini akan menjadi bukti janji kita!"
.
*NOTE!ada segelintir adegan komedi.Awas kalau geli.
*Ada adegan baper.Mohon ditunggu.
*Luangkan jemari untuk memvote, follow, atau komen, agar author bisa bahagia.
*FIRST CERITA!Mohon dimaklumkan jika ada kesalahan.
*Hati-hati kalau baca sendirian...
*Note diatas hanya sebagai penenang sebelum membaca cerita ini

-Salam author '-'
All Rights Reserved
Sign up to add Promised Secret to your library and receive updates
or
#868revenge
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
The Billionaire Prison cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
DESTROYED IN DESIRE | 🔞 |DARKROMANCE🖤 cover
The Antagonist ✅ cover
404! Not Found cover
SEÑOR V [ON GOING] cover
Spare Me Your Mercy (Indonesia Translate) cover
Malapetaka 1980 [END] cover
Dipta and 3 Idiots cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover

The Billionaire Prison

56 parts Ongoing

[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertinggal." Ucap tegas lelaki jangkung dengan rahangnya yang mengeras. "Baik sir, tapi bagaimana dengan wanita itu?" Lelaki itu berjalan pelan, melangkahkan kakinya menuju layar besar yang memperlihatkan seorang gadis tengah meringkuk dikasur. Dia tersenyum miring."Bawa dia ke kamar ku." Pengawal itu kembali mengangguk mendengar perintah tuannya dan langsung bergegas menuju pintu keluar yang ada di balik lorong gelap. "Kali ini, tak ada yang bisa menyelamatkan mu." Ucap lelaki itu dengan nada sinis. Suaranya mendesis dan terdengar sangat berat dan dalam seolah menyiratkan sesuatu yang besar dan gelap akan terjadi sebentar lagi.