"Sekarang apa yang kau mau?" tanya Yusuf dingin. "Maksudmu?" dahi Anisa berkerut. "Gak perlu pura-pura." "Apa yang kau maksud? Jika kau tak memberitahuku, bagaimana aku bisa tau?" mata Anisa mendelik tajam. "Dasar pembohong! Jelas-jelas kau yang merencanakan semuanya! Malah kau berlagak tidak tau apa-apa!" cercah Yusuf. Hari pertama pernikahan, pertengkaran mengacaukan perasaan keduanya. Pertengkaran yang berakar dari cinta Yusuf kepada kekasihnya yang masih bersemi. Juga Anisa yang belum bisa melupakan masa lalunya. Bagaimana mereka melanjutkan kehidupannya jika di hati masing-masing masih memiliki pujaan hati? Cerita antara cinta dan cita-cita....