Prince Heeseung: Out of Castle
  • Reads 828
  • Votes 112
  • Parts 9
  • Reads 828
  • Votes 112
  • Parts 9
Ongoing, First published Jun 09, 2021
Mengisahkan kehidupan seorang pangeran dan gadis desa pada tahun 1600-an.

Pangeran Heeseung, adalah laki-laki yang tidak pernah jatuh cinta.  Oleh sebab itu, raja memaksanya untuk menikah.  

Menolak, Heeseung memutuskan untuk melarikan diri dan menyamar sebagai rakyat biasa di kerajaan lain. 

Karena tidak punya uang, Heeseung harus menumpang di rumah seorang gadis, Halerth namanya.  Gadis menyebalkan bagi Heeseung.

Halerth tidak pernah ikhlas menerima Heeseung.  Ia selalu menyuruh Heeseung pergi dari rumahnya.  Akan tetapi Halerth selalu tersenyum saat bersama Heeseung.
 

"Halerth, bisakah kau menyanyikanku lagu tidur ?"
 
"Kau ini, seperti anak kecil saja !"


start:  9 Juni 2021
end:

#16 ini fairytale
All Rights Reserved
Sign up to add Prince Heeseung: Out of Castle to your library and receive updates
or
#243fairytale
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.