"Dalam semesta alternatif lain, aku ingin kamu mengerti bahwa pertemuan ini akan menjadi titik awal aku percaya bahwa kamu selalu dalam garis rotasiku." Ucapnya demikan.
Bersama kegelisahan yang menggantung di pelupuk mata semalam, aku hanya mengingat sebuah kalimat dalam suratnya. "Aksa, sebuah garis selalu bisa membentuk sebuah gambar. Sebuah goresan cat, selalu bisa menghasilkan warna. Dan aku tidak berbentuk gambar serta tidak berwarna. Aku tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang ilusi...."
Kekosongan dan kegelapan yang mengisi jiwanya, mengombang-ambingku dalam kebimbangan. Kehadiran seorang pemimpi pun, terkadang tidak bisa membawaku kepada arah yang aku inginkan. Tubuhku hanya mengikuti apa yang aku perintahkan. Dan setiap kekosongan jiwa yang mengisi, membawaku pada sebuah kehilangan.
mengkisahkan seorang gadis remaja bernama Amelia Kanaya yang bertransmigrasi ke dunia novel yang pernah ia baca.
ia bertransmigrasi menjadi tokoh antagonis yang bernama Araya Kamelia, dibenci oleh anak-anaknya sendiri dan mati ditangan anaknya sendiri.
mampukah Amelia mengubah nasib Araya agar tetap hidup?
gas baca yuk!!