Seonsaengnim [선생님]
  • Reads 26,962
  • Votes 3,809
  • Parts 21
  • Reads 26,962
  • Votes 3,809
  • Parts 21
Ongoing, First published Jun 11, 2021
Apa jadinya jika Guru killer yang kita benci sewaktu SMP datang kembali? 

Terlebih dia datangnya bukan sebagai Guru lagi, melainkan sebagai calon suami.

Ya... Kurasa kalian sudah mengetahui apa yang dirasakan Jennie ketika harus menerima semua kenyataan itu.



•
•
•
•
•

hiatus! 

Start: 14 Juni 2021
Finish: -

[Hanya haluan semata. Jangan dibawa serius, apalagi sampai dikaitkan dengan dunia nyata.]

High Rank:
#10 in taennie (17 Juni 2021)



A FanFiction by Raisaputri1305
All Rights Reserved
Sign up to add Seonsaengnim [선생님] to your library and receive updates
or
#15tidaknyata
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.