SaGa (Hiatus)

Aku mencintainya, tapi ketulusanku tak terbalas manis. Dia yang dulu dikenal baik dan ramah berubah drastis saat sudah menjadi suamiku. Dia yang dulu mudah tersenyum, sekarang menjelma tak berperasaan.

Ramahnya ditebas, senyumnya terkunci, semua karena cara mendapatkannya yang salah. Bukan aku yang melakukan, tapi aku yang menuai, karena aku telah menjadi bagiannya sekarang.

Dia terlalu benci, sampai tak ingin membuka celah hatinya, dia terlalu membenci, bahkan dengan menatapku pun tak sudi.

SAGA. Kata manis yang sempat kucecap seharian berubah layaknya neraka. Hidup penuh rasa sakit karena tak diinginkan.

Memiliki, tapi tak bisa dimiliki, mampukah aku merubah kebenciannya menjadi kasih yang utuh untukku? Mampukah kata SAGA menjelma kembali menjadi bahagia? Atau semua akan sia-sia dan berakhir dengan kebencian?

SAGA

"Jika aku tidak bisa mendapatkan dia, bukan berarti kamu bisa mendapatkanku." Bagas Ardiaksa.