Lelaki Berkalung Sorban
  • MGA BUMASA 667
  • Mga Boto 198
  • Mga Parte 3
  • MGA BUMASA 667
  • Mga Boto 198
  • Mga Parte 3
Ongoing, Unang na-publish Jun 12, 2021
[ FOLLOW SEBELUM BACA ]

"kita gak akan pernah tahu bagaimana takdir Allah, sebelum kita menjalaninya"
~ arkanan as sidqi baihaqi

Cerita ini mengisahkan tentang seorang gus di pondok pesantren yang sedang memendam perasaanya dan mengorbankan perjodohanya hanya demi berjuang mendapatkan cinta  santriwati baru di pondoknya.

Akankah santriwati baru itu akan menerima lamaran dari sang gus? Ataukah dirinya juga sedang memperjuangkan orang lain? Yuk simak ceritanya 

•••••

"aku tidak sebaik dengan apa yang engkau lihat" 
~ hafshah dzikrina ash shafa

"aku akan membantumu menjadi wanita sholihah di dunia ini jika memang engkau adalah nama jodohku yang sudah tertulis di lauhuz mahfuz" 
~ arkanan as sidqi baihaqi
All Rights Reserved
Sign up to add Lelaki Berkalung Sorban to your library and receive updates
or
#43remajaislami
Mga Alituntunin ng Nilalaman
Magugustuhan mo rin ang
Magugustuhan mo rin ang
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
He's Dargael cover
My Maid 21+ cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
CAMELIA [END] cover
Godaan Tetangga Sebelah 21+ cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
AV cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover

MUARA KIBLAT

60 Parte Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?