Dunia memang tak pernah cukup untuk manusia walaupun seluruh isinya sudah dalam genggaman. Hidup sederhana membuat gadis itu hampir membunuh masa depannya hanya karena imajinasi dan bayang-bayang kenikmatan dunia. Tersadar hanya sebuah hayalan. Seyya selalu memikirkan cara agar hidupnya lebih hidup baik baginya, keluarga ataupun akhirat. Tapi karena hidupnya yang sederhana membuat gadis cantik itu tak mampu berbuat apa-apa selain berdoa pada maha penguasa langit dan bumi. Selalu percaya bahwa Allah adalah tuhan yang maha baik yang tak akan membiarkan hamba-Nya bersedih terlalu lama. Dan kuasa Allah selalu nyata tanpa syarat. Hidupnya lebih berpeluang untuk mengejar sebuah masa depan dan akhir kehidupan. Seyya kini berani berdiri sendiri tanpa perlu dipapah. "Bukan hidup namanya bila kita memakan habis isi dunia tanpa menyisihkan sedikit hati untuk akhir dari kehidupan." -Seyya Nadifatullah