"Kamu tau kenapa aku selalu suka waktu 'senja'?"
Senja menggeleng, tidak ia tidak tahu. Si Lelaki kemudian tersenyum simpul dan menjatuhkan pandangannya pada sekawanan burung di langit sore hari ini.
"Karena ia indah dan menenangkan. Meski erat dengan kata perpisahan, meski beberapa kali menyimpan kenangan yang menyesakkan pikiran dan hati, ia selalu bisa membuatmu jatuh cinta berkali-kali. Sebab entah bagaimana pun keadaannya, ia tetaplah bagian sang mentari yang kehadirannya selalu dielu dan dinanti, yang memberikan kehidupan pada miliaran kehidupan di bumi ini."
Lelaki itu memberi jeda pada kalimatnya kemudian menatap Senja hangat,
"Begitu pula kamu, Senja. Kamu adalah mentari, bagi orang-orang di sekitarmu, juga dirimu sendiri"
.
.
.
Original cover pict from @R7CHIE