Rinjani.. Gadis malang yang harus menjadi pelampiasan dendam oleh Liam. Pria yang dikiranya baik sebagai kekasihnya. Ternyata menyimpan kebusukan di balik sikap manisnya. Tak cukup merusak masa depan Rinjani, menguras seluruh harta peninggalan orang tua Rinjani. Liam masih berusaha melenyapkan Rinjani. Semua bagai mimpi buruk oleh Rinjani ketika ia bangun dari tidurnya. Rinjani menangis saat setelah mengetahui kebusukan sang kekasih. Parahnya ia tau saat setelah mereka melakukan hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan. "See.. kalian nggak bisa lagi bisa ganggu hidup gue. Lo udah hancurin keluarga gue. Jadi elo pantes dapatin semua ini.Jangan lo kira gue ngejar lo karena gue cinta sama elo. Karena nyatanya gue cuma mau bales semua perbuatan keluarga lo." Liam berdiri tegak menatap remeh perempuan di depan nya. Rinjani masih menangis memeluk selimut tebal. Masih tak percaya apa yang di lakukan Liam. Lelaki yang dikiranya mencintainya dengan tulus. "Jangan pernah lo tunjukan muka lo di depan gue. Kalo lo masih nekat. Gue akan sebar video ini. Dan gue pastikan di manapun elo berada akanmendapat kesulitan. Camkan itu." Setelah itu Liam pergi meninggalkan Rinjani yang masih menangis meratapi nasibnya. Bagaimana mungkin lelaki yang bersikekeh mendekatinya selama enam bulan lamanya tega melakukan semua ini. Semua belum berakhir. Rinjani masih harus membutuhkan penjelasan mengapa Liam berkata dan berbuat seperti ini. Tapi semua hanya tinggal Rinjani tak bisa lagi menemukan Liam. Jangankan bertemu semua yang di ketahui tentang Liam dulu hanyalah omong kosong. Semua rekayasa. Bodohnya dia menyerahkan mahkotanya dengan begitu saja kepada Liam. Bodohnya dia dengan di rayu saja sudah mau di ajak Liam bermalam. Semua sungguh tak terduga. Belum seminggu Rinjani kehilangan Ibunya. Ia pikir dengan pergi bersama Liam, ia akan melupakan kesedihannya. Tak taunya dengan ikutnya dia menjadi awal pembuka kehidupan terjalnya bersama Tasya~adik~.All Rights Reserved