Dua sepasang manusia yang berbeda jenis kelamin itu duduk di kursi putih pojok taman sembari memandang langit yang mulai menenggelamkan mentari. Senja itu, dia masih merindukan seseorang. Apa dia merindukanku juga, sama seperti wanita yang dirindukan? Sepertinya tidak. Tidak apa apa, aku sudah biasa haha. Sakit memang jika berjuang sendiri dalam hubungan. Tapi, aku tahu aku kuat. Katanya, kalo bener bener cinta sama orang itu, harus diperjuangin kan? "Hujan... Maaf yah. Sekarang maunya gimana? Aku ikut kamu aja, kalo ditanya aku sayang sama kamu ato engga. Sayangggg bangett. But, aku blum bisa cinta sama kamu. I'm so sorry." "Aku masi mau mertahanin. Aku gamau udahan, aku tahu. Kamu blum bisa buka hati buat aku. It's okay. Aku bakal buat kamu ngebulolin aku hehe. Stay dlu ya, walau pikiran sama hati ga stay di hujan, di dia. Gapapa, bertahan dlu yaa..."All Rights Reserved
1 part