Lintang dibuang oleh ayahnya sendiri karena tak sanggup lagi menghadapi sikap kasar sang putri. Hari itu, tepat pada hari pertama Ramadhan. "Haruskah aku bunuh diri?" adalah kalimat yang sedang trending di kepala Lintang. Namun, di tempat baru itu, Lintang justru menemukan satu alasan untuk bertahan. Siapa yang menduga jika gadis berandalan sepertinya justru jatuh cinta pada seorang laki-laki berkopiah dengan kemeja bersih dan kain sajadah yang terlampir di pundaknya? Dan siapa yang akan mengira jika dia akan jatuh cinta pada pandang pertama dengannya saat langkah tenangnya lewat di depan rumahnya menuju tempat adzan dikumandangkan? Adzan yang selama ini hanya ia abaikan dan mesjid yang sampai saat ini hanya menjadi tempat sujudnya di kala hari raya idul Fitri dan idul adha. Dan yang lebih aneh lagi, tiba-tiba kakinya tergerak untuk menjemput hidayah. Luka lama perlahan sembuh, namun luka baru justru hadir, menguasai isi hatinya. Jenis luka yang baru pertama kali ia rasakan.