Matanya menatap kelangit,yang menurunkan air demi air yang menetes ke permukaan bumi. Seakan-akan tau apa yang di rasakan oleh seseorang yang sedang berlumur darah di jalan itu. Dia menangis sambil menatap awan yang gelap tanpa adanya bintang dan yang ada,hanyalah air hujan yang membasahi bumi. Dia akui dirinya lemah dan rapuh,sakit yang dia rasakan di tubuhnya tidak sebanding dengan sakit batinnya. Mata itu masih terbuka walaupun cahayanya mulai redup dengan air mata yang berlomba-lomba untuk turun. Matanya menangis mulutnya tersenyum seakan-akan dia baik-baik saja dan mata itu terpancar redup seakan-akan menyatakan orang itu sangatlah rapuh dan mulai terasa berat untuk terbuka. "Ter..nya..ta se..sa..kit ini. Aaaku le...lah tuhan.." ujarnya sambil menutup matanya tanda dia sudah lelah dan ingin beristirahat. Mata yang tertutup dengan bibir yang tersenyum, muka nya terlihat damai seperti tak ada beban yang dia pikul.Dia tergeletak di tengah jalan dengan darah yang tak berhenti keluar dari tubuhnya. Air hujan terus mengalir deras membasahi bumi. Semua terasa sunyi dengan air yang terus menetes tanpa mau berhenti. Menjadi saksi bisu di mana seseorang yang telah menyerah dengan semua yang dia rasakan dan merasa semua bebannya hilang.All Rights Reserved
1 part