Ada lima L yang membuat hidup Alin berwarna-warni. Saking warna-warninya, Alin ingin pamit dari dunia ini.
Biar Alin deskripsikan lima manusia tampan yang resek dengan jalan mereka sendiri, dengan khas masing-masing.
Pertama, Laiden. Dia mungkin pintar, banyak dibanggakan orang-orang, punya tatapan mata yang menarik setiap perhatian kaum hawa, tapi di mata Alin, Laiden hanya sad boy yang tak bisa melupakan cinta pertamanya, sekaligus pacar pertamanya, dan ... mungkin juga ciuman pertamanya.
Kedua, Liu. Dia adalah anak jahil keturunan Tionghoa yang hobi membuat banyak umpatan tertuju padanya. Dia adalah manusia paling usil yang pernah Alin kenal. Alin benci orang seperti Liu, sampai kemudian laki-laki itu mengajarkannya cara tertawa.
Ketiga, Luken. Bisa dibilang, Alin paling menyukai wajah Luken dari empat laki-laki lainnya. Ia punya garis wajah lembut yang memberi kesan tenang dan damai. Namun, laki-laki itu terlalu tertutup dan tak mau lagi belajar tersenyum setelah seluruh bahagianya direnggut oleh dua orang terdekatnya, dua orang yang paling ia percayai tak akan mengecewakannya.
Keempat, Leoza. Dari empat laki-laki lain, Alin merasa paling pas dengan Leoza saat berbincang. Leoza adalah pribadi hangat yang punya hati besar. Setidaknya itulah yang Alin ketahui. Sampai dua Minggu ia lebih kenal dengan Leoza, laki-laki itu sebenarnya sangat licik dan narsis.
Kelima, Lomeo. Ia adalah brengsek yang harus kamu hapus dari list laki-laki yang ingin dijadikan pacar. Berurusan dengan Lomeo adalah hal terakhir yang akan Alin lakukan di dunia ini, sampai ia mengetahui bahwa Lomeo rela kehilangan nyawanya untuk menyelamatkannya.
Inilah kisah Alin, gadis tujuh belas tahun yang ditakdirkan untuk berurusan dengan lima L yang begitu populer dan legendaris di sekolahnya, pada suatu sore dengan hujan deras.
Harusnya, waktu itu Alin tak nekat menerobos tetesan air, tak nekat melawan arus, tak nekat melawan hukum alam dan tak nekat melawan takdir.
Boylove.
/Dalam sekejap, hidup seorang pemuda berusia 19 tahun berubah total. Jiwanya terlempar ke tubuh seorang bayi yang bahkan tak memiliki identitas.
Bayi itu ditinggalkan begitu saja oleh seorang wanita muda di depan rumah mewah di sebuah desa sunyi. Tangisnya yang memilukan menjadi satu-satunya cara untuk menarik perhatian penghuni rumah tersebut.
Namun, apakah tangisan itu akan membawanya menuju kehidupan yang lebih baik? Ataukah hanya menjadi awal dari penderitaan panjang di dunia yang tidak dikenalnya?/
---
*cerita pertama*
/jika ada kesamaan itu tidak sengaja dan tidak tau, riil hasil dari otak/
Update gak tentu, tergantung mood