Devian hanya tau jika kehidupannya tak pernah usai akan badai yang menerpa. Satu persatu pijakan semestanya, alasan ia hidup mulai meninggalkannya. Lelah dijatuh bangunkan berkali-kali, Devian sempat ingin menyerah dengan kehidupannya. Berpikir bahwa mati lebih baik daripada harus hidup dan menjadi benalu bagi kehidupan orang lain. Namun satu hal yang menahannya, yakni janjinya dengan sang kakak untuk mencapai impiannya dan mencari kebahagiaan baru untuk dirinya sendiri. Mampukah Devian bertahan dan menepati janjinya? Atau memilih pergi untuk selamanya dan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya? Note: Saya tidak pandai membuat deskripsi, tapi saya harap kamu menyukai cerita saya^ ͜ ^