Dunia Tanpa Kasta (Tamat)

Mahalini merasa beruntung memiliki suami seperti Jendra. Ia yang selama ini mandiri memperjuangkan hidupnya bisa menyandarkan bahunya sejenak. Mahalini bisa merasakan mempunyai orang yang bisa diajaknya berbagi dan memikirkan masa depan bersama.

Hari-harinya sebagai pengantin baru terasa indah. Setiap bangun pagi, ia akan memandangi wajah Jendra lebih lama. Ia selalu merindukan wangi aroma tubuh Jendra ketika ditinggal bekerja suaminya itu.

Setahun setelah menikah, Mahalini dilarang bekerja. Jendra tahu benar bahwa selama ini istrinya selama ini sudah bekerja teramat keras. Ia ingin setelah menikah, Mahalini bisa menikmati perannya sebagai seorang istri.

Mahalini tidak bisa lagi bertindak semaunya sekarang. Apapun yang ia kerjakan harus seizin suami. Pelajaran hidup yang didapat dari ibunya ia jalankan betul-betul. Di kamar indekos, keduanya merajut masa depan kehidupan rumah tangga yang lebih baik.

Jendra bekerja sebagai customer services di sebuah bank swasta. Dengan gaji sesuai UMK, Mahalini mengatur semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik. Namun, berkebalikan dengan Jendra yang harus memulai hidup yang sangat berbeda dan membuatnya sangat tertekan.

Penyesuaian kehidupan pernikahan membuat keduanya sesekali terjebak dalam pertengkaran kecil. Mahalini merasakan perbedaan sikap Jendra yang kini cenderung over. Menilai semua hanya dari kacamatanya.

Ketika perbedaan-perbedaan yang muncul di pernikahan keduanya mampu teratasi dengan baik, muncul masalah baru yang tidak kalah membuat keduanya kelimpungan. Pertengkaran yang mulai melibatkan pihak orang tua.