Sebagai seorang Secret Service, seharusnya dia sudah tahu bahwa salah satu resikonya adalah kehilangan partnernya, sahabatnya atau pun keluarganya. Tapi, kehilangan seorang Kakak membuatnya benar-benar terpukul. Cahayanya menghilang. Poros waktunya seakan berhenti. Dia tidak sanggup. Kakaknya, Komandan Pasukan 1 yang dikaguminya selama ini, ditembak didepan matanya. Apapun yang terjadi... apapun yang terjadi, dia akan membalas dendam pada orang yang membuatnya kehilangan kakak yang begitu berharga baginya. Walau dia harus mengorbankan nyawanya. Ini... adalah janjinya. Yang tak pernah disangkanya, takdir berkata lain. Kali ini dia harus melindungi orang lain, bukan Allen, tapi orang yang bisa membuatnya merasakan untuk terus berjuang. Jika dia berhenti berjuang, yang ditemuinya hanyalah kematian. Nai menatap lurus. "Jika kau mengharapkan kisah romantis layaknya Romeo dan Juliet, ini bukan tempatmu. Kisahku penuh perjuangan untuk hidup dan merasakan cinta yang sebenarnya. Aku takkan mati konyol dengan meminum racun atau terjun ke lautan."