Tur tujuh gunung pangka jampi Pusering tujuh talaga Angen tujuh leuweung Tujuh guriang panggen kuring Berikan sumpah kalian, Wahai Para Guriang! Tunduklah kepadaku! Kamala, dalam balutan dendam kesumat mengucapkan sumpah ketika dirinya dikubur hidup-hidup. Kebencian, sakit hati, pengkhianatan, serta kematian sang suami membuatnya bergulung dengan angkara murka. Tak ada manusia yang dapat dipercaya karena itulah dia merangkul entintas yang bersemayam pada gelang batu tujuhnya. Namun, tirai rahasia perlahan-lahan terkuak, berhubungan dengan sebuah legenda jutaan tahun yang lalu. Hanya ada dua pilihan baginya: mati atau menguasai para puaka.