"Jangan besar kepala, aku mengajakmu tidur bersama di ranjangku, agar para warga sialan itu tidak salah paham, dan anggap aku laki-laki bejat, dan batal menjual lahannya padaku."
"Sadar diri, Ela... Kita menikah bukan mauku, kita menikah karena warga sialan itu salah paham! Dan juga, dua bulan lagi, aku akan menceraikanmu, kamu terlalu rendahan untuk jadi istri atau pendamping hidupku, kamu hanya anak pembantu, dan sekali lagi aku katakan dan ingatkan, dua bulan lagi setelah kita pulang dari kampung sialan ini, aku akan menceraikanmu, dan angkat kakimu dari kamar ini, aku tidak sudi seranjang denganmu!"Ucap Malik dengan geraman tertahannya.
Tapi, pertanyaannya, apakah semua terjadi berdasarkan ucapan dan keinginan Malik? Laki-laki itu, akan menceraikan Ela dua bulan lagi, setelah mereka balik ke kota?
Atau Ela yang takut pada Tuan Malik dan merasa tidak pantas bersanding dengan Tuan Malik lah yang akan diam-diam meninggalkan Tuan Malik nantinya dengan anak Tuan Malik yang ada dalam kandungannya?
27-07-2021:19:35
ββDILARANG KERAS PLAGIAT/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUNββ
WARNING β (21+) π
Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun.
Terinspirasi dari banyak cerita kedokteran
Semua unsur yg ada di cerita ini hanya karangan penulis, tidak berhubungan dengan kejadian manapun. banyak Halunya jadi mohon di maklumin.
Area Dewasa π (21+)
Bijak Dalam Membaca