Dia menghela nafas dalam-dalam saat dia mengintip ke dalam air yang gelap dan keruh di bawah. Setelah merenung sejenak, dia akhirnya meraih pagar pembatas dan mulai memanjat.
"Jangan lakukan itu!" dia mendengar suara teriakan.
Bahkan sebelum dia sempat bereaksi, dia merasakan lengan melingkari pinggangnya dari belakang. Lengan itu menempel padanya dan menolak untuk melepaskannya. Dia terlalu terkejut untuk memprotes ketika dia merasa dirinya ditarik dari tepi jembatan.
"Tolong jangan lakukan itu," suara itu memohon.
Meskipun jaraknya cukup jauh dari jembatan, lengan orang itu tetap melingkari pinggangnya, seolah takut dia akan melompati jembatan itu pada kesempatan pertama yang dia dapatkan.
"Tidak akan," akhirnya dia menjawab.
Baru pada saat itulah lengan di sekelilingnya perlahan melepaskan pegangannya padanya.
Dia menghela nafas sebelum berbalik untuk menghadapi orang yang telah menghalangi nya.
Di sana, berdiri di depannya adalah seorang remaja laki-laki mengenakan seragam sekolah.
"Mati tidak akan menyelesaikan apa pun," kata bocah itu. "Kau hanya akan membuat keluargamu dan semua orang yang mencintaimu sedih."
Dia menatap anak laki-laki itu dalam diam, tidak tahu harus mengatakan apa dalam situasi ini. Di sinilah dia, seorang pria dewasa, diceramahi oleh seorang anak laki-laki yang hampir setengah usianya.
"Keluarga?" dia akhirnya bertanya dan mengangkat bahu, acuh tak acuh. "Aku tidak punya jadi tidak ada yang akan sedih." Dia berhenti sejenak saat dia terus menatap anak laki-laki yang tampak agak khawatir. "Dan cinta?" dia mengejek dengan geli. "Aku ragu ada orang yang mencintaiku."
Untuk sesaat, ekspresi anak laki-laki itu sedih tetapi segera digantikan oleh senyum. "Jangan khawatir. Jika tidak ada yang mencintaimu, maka aku akan melakukannya."
Warning ⚠️ : Blood, Violence, No Smut
Karya Asli © Tahaminey
https://www.asianfanfics.com/story/view/1175611/once-upon-a-timeAll Rights Reserved