Bukan hal mudah ketika separuh hati seseorang yang sudah lama terisi, lalu tanpa pamit dan bersapa hilang begitu saja padahal masih dibelahan bumi yang sama, memandang cerah dan gelapnya langit tanpa sekat namun terbatas jarak. "Lo ingat kertas yang pernah diberikan ke gue? dan gimana bentuknya?" tanya Agha dengan menahan gejolak rasa yang berkecamuk di dadanya. "Ya seperti kertas pada umumnya Agha." "Dan lo tahu gimana bentuknya kertas itu kalo berada ditangan lo, terus diremas hingga terbentuk bulatan seperti bola lalu lo buang begitu saja." "Iya tahu, pastinya sudah tidak mulus lagi. Lalu apa hubungannya Agha?" tanya Lawren yang tidak paham apa maksud dan tujuan dari perkataan Agha barusan. "Seperti rasa gue yang udah teremas nasibnya sama dengan kertas itu. Masih terbentuk memang tapi bekas dalam hati ini mana bisa pudar begitu saja. Lo sadar nggak?"