Do you remember your first cup of coffee?
  • Reads 1,467,957
  • Votes 151,592
  • Parts 57
  • Reads 1,467,957
  • Votes 151,592
  • Parts 57
Complete, First published Jun 26, 2021
Mature
[SELESAI]







"Lo ngomong langsung ke dia?"

Medhya mengangguk mantap.

"Bilang kalau lo suka sama dia?"

Ia mengangguk lagi.

"Yang lo maksud itu, Ginan Satyatama yang ada dipikiran gue, kan?"

Medhya menyerngit. "Memang, ada berapa Ginan Satyatama di kantor kamu?" Gadis itu balik bertanya.

"Ya ... satu, sih." Sang teman garuk-garuk kepala.
"Maksud gue. Elo ini ..." ia mengangkat telunjuk kearah pelipis, memutar-mutarnya dengan perlahan.
"... sinting?"

Medhya menggeleng santai. "Aku waras. Seenggaknya, sampai detik ini, masih."

Sang teman menghela napas panjang. "Pantesan tiap papasan, dia selalu ngelihat gue kayak ngelihat tai kucing. Ternyata ini semua gara-gara elo."

Medhya nyengir.

"Terus gimana lagi sekarang?" Adinda bertanya lagi. Ia mendekat pada Medhya yang kini bersandar di kursi ruang tengah kontrakan.
"Nyerah?"

Medhya langsung menoleh. "Mana mungkin," ujarnya pendek, senyum-senyum.
"Dia nggak nolak aku. Kenapa aku harus menyerah?"


Betul.

Ginan Satyatama tak pernah menolaknya.

Saat mendengar pengakuannya, lelaki itu hanya menatapnya datar, lalu mengatakan beberapa kalimat yang tidak mengandung sedikitpun penolakan.
Itu artinya, kesempatan Medhya masih terbuka lebar.

Masih banyak hari yang tersedia untuk menyatakan kembali perasaannya pada Ginan Satyatama.
Jadi, bagaimana bisa Medhya menyerah kalau kisah mereka bahkan belum dimulai sama sekali?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Do you remember your first cup of coffee? to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Ruang ; Kursi dan jendela by Calamummeum
53 parts Complete Mature
Tolong! Rubiana Mentari tertimbun tanah galiannya sendiri setelah membuat ulah dengan Tuan muda Arkaish Dewanggala, the one and only, bujang idaman kaum sosialita yang berdarah ningrat dan hobi gonta-ganti perempuan! Awalnya, Bia cuma ingin mengacaukan rencana perjodohan kakak tirinya, Jistara, dengan cara mencium Arkaish didepan umum, lalu mengaku cinta setengah mati dengan lelaki buaya yang hobi membuat Bia mual itu! Dia cuma ingin membuat kakak tiri dan juga Papinya malu! Nggak lebih! Ini semacam aksi balas dendam dadakan dan super nekat! Dan, ya. Memang betul setelahnya, rencana perjodohan Jistara gagal total. Bia puas sekali melihat Jistara si anak manja menangis sesenggukan karena lelaki idamannya di sosor duluan. Tapi, hidup Bia juga ikut amburadul! Ya ampun! "Kalau begitu, kita jodohkan saja mereka." T-tunggu. Tunggu dulu! Siapa yang akan di jodohkan dengan siapa?! "Kalian bersedia, kan?" Apa?! K-kenapa ... Semua orang menatapnya begitu?! "S-saya--" "Kami memang memutuskan untuk pacaran." Hah?! Bia menoleh. Menatap si brengsek yang sedang tersenyum tipis sambil melanjutkan. "Kami akan saling mengenal dulu. Iya, kan?" Lelaki itu menggenggam tangannya lantas tersenyum lagi. HARUSNYA TIDAK BEGINI! Tidak! Ini tidak benar! Baik. Tenang, Bia. Tenang. Jangan panik! Mari kita cari solusinya. Pertama-tama, tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan. Ya, bagus. Tujuannya sekarang sudah jelas ; Bia akan menyusun beribu rencana agar lelaki itu muak dengannya lalu memutuskan hubungan secepat mungkin. Itu mudah! Bia pasti bisa melakukannya! Warning : sepuluh part terakhir sudah di hapus. Silahkan dibaca di karyakarsa. Terimakasih.
You may also like
Slide 1 of 10
Hantu Tampan Nakal cover
404 Not Found cover
Emergency Hotline cover
Ruang ; Kursi dan jendela cover
STROBERI DAN KOPI cover
A Million Kisses Again | TAMAT ✔️ cover
[P] Contract #PasqueSeries II cover
Collided cover
Come Back to Bed 2  cover
Perfectly Wrong cover

Hantu Tampan Nakal

47 parts Ongoing

#Dewasa