PREKUEL DEAR NATHAN (SUDAH TERBIT) Hal terberat dari kehilangan bukanlah perasaan ditinggalkan, tetapi berusaha menjalani kehidupan dengan sisa kenangan yang masih tersisa di ingatan. Seandainya Nathan tahu waktu memang sesingkat itu, dia akan membuat lebih banyak kenangan dengan Daniel. Nathan tidak akan marah jika hanya segelas susu cokelat yang terhidang di atas meja makan. Dia tidak akan kesal jika Daniel mengganti acara televisi dengan tayangan kuis interaktif karena menonton Power Rangers bisa nanti tapi menonton bersama Daniel hanya punya waktu terhitung jari. Dia akan memilih mengalah membiarkan Daniel berada di posisi paling utama untuk menyambut kepulangan Papa dari kantor sambil memegang tas kerja. Dia akan membiarkan Daniel meminjam seluruh kaus bistro kesayangannya bahkan tanpa harus meminta izin. Karena kini dia tidak bisa melakukan itu lagi. Daniel pergi meninggalkan kamarnya yang rapi tanpa sentuhan. Handuk yang masih dijemuran. Tuts piano yang tidak pernah lagi berbunyi. Kolor biru yang setia tergantung di belakang piano menunggu diambil oleh sang empunya. (Prekuel dari cerita Dear Nathan)All Rights Reserved