Bertemu di keadaan tang tak terduga. Begitulah kita. Tak ada bayangan bagaimana dan akan kemana hubungan ini akan kita bawa. Berbagai pertanyaan tentang kenapa sampai aku, kenapa bisa diriku, dan sampai kapan kau akan menerimaku yang hanya seperti ini. Perjalanan kita masih permulaan sayang. Aku menerimamu apa adanya yang kau tunjukan sekarang. Entah nanti. Pun engkau padaku. Aku masih jauh dari kata pantas. Sepadan denganmupun butuh usaha ekstra. Karena diriku yang tak sempurna. Aku tak pernah merasa mempunyai rasa sayang sedalam ini terhadap laki-laki selain Ayahku dan saudaraku. Baru kamu. Semoga akan terus menjadi kamu yang kumau. Terkadang aku jengkel. Kesal. Sebal. Tapi paham. Kau dengan duniamu. Aku dengan duniaku. Dunia kita sama. Hanya saja kita mempunyai misi yang berbeda. Kau selalu memprioritaskan aku dalam aktifitasmu. Pun begitu aku. Tapi kita tak selalu. Kau yang harus mengorbankan waktu dan tenagamu. Aku yang harus merelakan waktu istirahat dan mentalku yang terp