Ketika yang menyala berubah redup. Ketika angin sejuk berubah rasa gerah. Ketika nyawa sudah tak ada lagi masa. Di saat itulah, manusia sadar betapa pentingnya hanya dirinya sendirilah yang mampu memberi pertolongan maut--yang kawan-kawan mereka hanya mampu meneteskan setitik air mata-tiada mampu merubah nasib orang yang dulu dipuji-pujinya.