Aku tidak pernah percaya pada kutukan. Apalagi kalau kutukan itu menyangkut sebuah boneka. Cih, apa yang bisa sebuah boneka lakukan? Mereka bahkan tidak bisa bergerak. Tidak hidup. Suatu hari, Ibu memberiku sebuah boneka porselen yang manis. Boneka yang selama ini disembunyikan Ibu di kamarnya. Bahkan Ibu juga berkata bahwa boneka itu terkutuk. Dia hidup. Dia bisa mengutuk orang. Aku menertawainya. Sampai ketika aku mengetahui bahwa hidupku terikat padanya.