Pencapaian tersulit yang berhasil kau jalani selama dua puluh empat tahun hidupmu adalah keberhasilan dalam menutupi perasaanmu. Sudah sejak lama kau menyukai sahabatmu sendiri, dan sejak itu pula persahabatan kalian masih berjalan sebagaimana mestinya. Perasaan yang tak bisa kau arahkan itu semakin bertumbuh setiap harinya. Namun, kau harus menelan kenyataan pahit bahwa laki-laki itu memiliki penyimpangan orientasi seksual. "Kau tak jijik denganku? Aku menyukai pria yang justru menyukaimu. Kita bersaing untuk mendapatkannya dan sekarang apa? Kau mau membantuku, katamu?" "Bukan untuk mendapatkannya, tapi untuk kebaikanmu." "Aku dilahirkan seperti ini, tidak akan ada yang bisa mengubahnya." "Jika aku bisa, kau harus mengabulkan satu permintaanku."