Karena sakit yang tak kunjung sembuh, satu-satunya keinginan Mala saat ini hanya kematian. Namun, harapannya itu tak juga bisa dieksekusi, seolah-olah dia tak bisa mati. Dia yang dua tahun ini cuma bisa terbaring di ranjang, sudah melakukan berbagai cara agar dirinya lekas berpulang. Puncaknya, ketika tubuh kurusnya tak bisa terluka, sementara jiwanya semakin tersiksa. Kenapa Mala merasa lebih baik mati daripada hidup? Apa yang sebenarnya terjadi pada Mala? *** Ari Keling, seseorang yang kadang tak suka keramaian, tapi lain waktu tak mau sendirian. Selain menulis, dia juga suka menonton film, menciptakan lagu, mendaki gunung atau traveling. Novelis, script writer, ghost writer, editor. Ada 25 novelnya yang sudah terbit, baik di beberapa penerbit mayor maupun platform online. Instagram: @ari.keling Wattpad: @AriKeling Twitter: @AriKeling Facebook: Ari Keling
17 parts