"Jika kamu juara umum di sekolah, memangnya apa yang kamu inginkan?" Zayn menatap perempuan yang kini tengah duduk disampingnya itu. "Aku? Entahlah. Kalo kamu?" tanyaku balik kepadanya. "Kenapa malah bertanya balik?" ucapnya sambil tertawa kecil. "Gini aja deh, kamu sebutin permintaan kamu dan aku sebutin permintaan aku. Kalo salah satu diantara kita berhasil jadi juara umum, maka satu diantara kita lainnya harus mengabulkan permintaan orang itu. Setuju?" ujarku menawarkan sebuah kesepakatan. "Deal?" "Deal!" jawabku. Aku dan Zayn bersalaman sebagai tanda 'Deal' atas perjanjian kami berdua. "Memangnya kamu mau apa dariku?" tanya Zayn dengan mata sanyu khasnya yang menatap kearahku. "Entahlah. Jikapun aku menyebutkan, apakah akan mungkin untuk terkabul?"All Rights Reserved
1 part