Sefrina selalu merasa bahwa dirinya adalah alien asing yang kebetulan terdampar di bumi, berparas biasa saja, bertubuh rata layaknya TV plasma, memiliki kepintaran ala kadarnya, dan keberadaannya tidak diinginkan oleh siapa pun. Kehadiran Bella, teman Sefrina yang nyaris sempurna, makin memperkuat spekulasi gadis itu.
Sefrina tidak mempermasalahkan hal itu. Toh, dia sudah terbiasa menjadi bayang-bayang Bella. Namun, ketika Bella berusaha mendekati Zilan, Sefrina jelas mempermasalahkan hal itu. Dia tidak boleh tinggal diam.
Bella sudah merebut segala hal yang menjadi milik Sefrina; Ibu, Ayah, Rasya, hingga cinta pertama Sefrina. Karena itu, Sefrina tidak akan membiarkan Bella melakukan hal yang sama.
Saat Sefrina sedang gigih mempertahankan Zilan dari Bella, muncul Aydra.
Seseorang yang kini menjadi kekasih Bella. Seseorang yang dulu pernah memiliki cerita dengan Sefrina.
Akankah Sefrina berhasil mempertahankan Zilan?
Bagaimana nasib pertemanannya dengan Bella?
Bagaimana dengan Aydra yang diam-diam membuat Sefrina melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda?
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.