Seorang manusia bernama Nara, putra Raja Shanyang, diberikan kekuatan besar oleh seorang wanita lewat mimpinya. Hal tersebut membuatnya harus meninggalkan Shanyang, negara di dunia manusia. Nara yang mendapat julukan si rambut biru pergi ke Dusian, Daratan Awan, tempat di mana manusia yang memiliki kekuatan hidup dengan segala konflik mereka.
Setelah dua tahun hidup di Dusian, Nara memutuskan ke pusat pemerintahan Daratan Awan atas undangan resmi dari gurunya, Jenderal Atto. Bersama Danjou, pelayannya, ia pergi ke Dusian.
Kisah Nara di Dusian dimulai dengan adanya penyerang dari pasukan Venn terhadap Dusian. Nara bertemu dengan empat kesatria Dusian yang memegang segel Venn. Mereka adalah Daru, Xia, Suyu, dan Gozi. Bersama mereka melawan pasukan Venn.
Akankah mereka mampu menekan kekuatan Venn? Lantas, siapa wanita yang memberikan Nara kekuatan? Bisakah Nara kembali ke Shanyang?
Ikuti kisahnya dalam Battle of Dusian.
***
Ini saya perbarui. Cover dalam cerita ini saya comot dari google. Ini hanya untuk sementara sampai saya punya covernya.
Sekian dan terima kasih. Mohon maaf atas segala kurang dan kesalahan dalam cerita ini, baik dari cover, deskripsi, sampai cerita per part-nya. Terima kasih bagi yang vote dan memberi krisar.
____________________________________
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout