"Aighaaaaaaaam!" Teriak Chaira frustasi. Melihat Aigham tidur disaat belajar bersama di rumah Chaira. "Parah sih Aigham." Lirih Zefanya tersenyum miris. Chaira menggoyangkan tubuh Aigham yang tidur di atas buku. "Banguuuuuuuun." Aigham masih saja enggan untuk membuka matanya, padahal Chaira mengguncang tubuhnya keras. Sampai akhirnya Chaira berhenti sejenak, berpikir apa yang harus dilakukan. Muncul lah ide cemerlang di otaknya. "Gue itung Sampek tiga! Kalo ga bangun, jangan harap dateng kerumah, trus jangan harap gua mau ngajarin Lo." Tukas Chaira. Chaira mulai menghitung. "1-" "2-" "3-" Aigham masih enggan membuka mata. Chaira pasrah sampai dia ingin mengatakan hal telarang (ngomong kasar)~ jarang-jarang Chaira ngomong kasar. "Ah, Bangsat-" "APA LO BILANG?!" Tukas Aigham langsung bangun dari tidurnya. Semuanya terkejut mendengar Chaira mengumpat. Untungnya tidak ada orang tua Chaira di rumah hanya Chaira dan adiknya saja. "Gue bilang Bangsat! Kenapa?" Ujar Chaira nyolot. "Waaaaah, belajar ke siapa Lo hah?" Tukas Aigham. "Kenapa? Ga boleh?" Chaira masih nyolot. Aigham menyentuh dahi Chaira heran. "Ga panas." "Apa sih gue masih waras kali." Ujar Chaira membuang muka. "Sekali lagi gue denger Lo bilang kek gitu, gue buang lu ke hutan Amazon mau lu!?" Ancam Aigham. "Bodo amat! Suruh siapa tidur." "Gue ga tidur Ra. Gue cuman mimpi tadi." Ujar Aigham. "Halah sama aja bego." Ucap Chaira dan Zefanya bersamaan. "Ga sama! Gue kalo tidur ya tidur, kalo lagi mimpi isinya cuman wajah Chaira di sana." Ujar Aigham. "Huss, apaan anjir!" Ujar Chaira malu. Zefanya yang melihat keuwuan mendadak itu langsung merasa ingin pulang dan membuang hajat besar (berak). "Dih, rasanya pengen buang kalian berdua ke laut." Ujar Zefanya keki melihat dua sejoli yang lagi kasmaran. ********* Ini adalah kisah persahabatan, disini sih aku naruhin tokoh utamanya di Aigham Zadid Ar-rafiq dan Khadijah Chaira Zahra. Yaaa, bisa dibilang badboy yang petakilan luar biasa dan cewe yang pemalu.