Aku tidak menyesali perkataanku waktu itu, tidak seujung rambutku pun. Dengan perbedaan usia kami yang cukup jauh, dia terlalu gigih dengan apa yang diinginkan, tekadnya terlalu kuat untuk yang sudah lama berjuang sendirian. Demi menjaga kehidupan yang sudah berjalan apa adanya, manusia itu hanya mempersulit rintangan yang belum kulalui saja. Ah, atau memang dia bertugas sebagai pengacau di kehidupanku? Pria aneh. Semakin aku mengeluarkan sisi sarkasku, semangatnya semakin berkobar. Apakah ada cara supaya alur hidupku tetap berjalan? Perasaan yang terkirim sudah terlihat, apa perlu dibalas? ~Δ~ Start writing : 23 Juni 2021 Start uploading : 13 Juli 2021 Finished : 13 Oktober 2021 ~Δ~ Fovomment (follow + vote + comment) untuk rajin update!