CONFESS | Nishimura Riki
  • Reads 4,185
  • Votes 891
  • Parts 36
  • Reads 4,185
  • Votes 891
  • Parts 36
Ongoing, First published Jul 04, 2021
[END!]

"gue terlalu naif, kalo gue sebenernya sayang sama lo" ucap Riki.

"gak lo gak boleh pergi, gue gak ngizinin lo pergi!" Ujar Jeeya.

"gue sayang sama lo... lo adalah anugerah yang pernah gue temuin.. ahh" ucap Riki dengan rintihan.

"Riki, bertahan gue mohon jangan tinggalin gue.. hiks" Isak Jeeya.

Riki terduduk tak kuat lagi menahan rasa sakit akibat tusukan di tubuhnya. Jeeya melotot, menahan kepalanya lalu kembali memeluk Riki.

Riki tersenyum dengan mata yang sudah mulai memejam.

"lo harus bahagia" ucap Riki lalu menjatuhkan kepalanya.


start : 18 - 07 - 21 
end   : 06 - 10 - 21



#1 Ni-ki [ 5 Januari 2022]
#3 belift  [9 Agustus 2021]
#5 Enhypen [ 31 Juli 2021 ]
#4 fiksiremaja [ 25 Agustus ]
All Rights Reserved
Sign up to add CONFESS | Nishimura Riki to your library and receive updates
or
#85faction
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.