Allah kenapa dengan hidupku? Kenapa tidak engaku berikan bahagia dalam hembusan napasa ini. Setiap saat engkau perlihatkan luka yang kian mengorek dada ini. Bunda ada apa? Tak sedikitpun engaku bersuara.
Dulu sewaktu kecil aku bertanya
"Bunda di mana Ayahku?"
"Bunda kapan Ayah pulang"
"Bunda kenapa Ayah tak kunjung menemui putrinya ini?"
Dan banyak lagi pertanyaan yang tidak kunjung mendapat balasan kepastian. Bunda hanya menjawab,
"Sabar sayang. Besok jika waktunya sudah tepat, kamu akan tau semuanya."
Dahulu, Aku tidak paham apa arti kaliamt itu, yang aku tahu menjadi dewasa adalah menyenangkan dan bisa tahu segalnya.
Namun, setelah umurku genap 17 tahu lalu. Ketika itu aku baru mengerti bahwa kehidupan orang dewasa tidak semenyenangkan yang aku pikirkan dahulu.
Bunda mulai menceritana kisahnya dahulu, kisah luka yang setiap waktu akan aku ingat, kisah Ayahku---Sang pahlawan yang dulu sangat ingin aku temui.
Dan sekarang setelah aku tahu semuanya. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Kecewa dalam dada ini belum redup, entah sampai kapan akan terua berkobar. Mengikhlaskan tidak semudah yang aku bayangkan, menerima dengan lapang dada, tanpa persiapan kelapangan sungguh menguras banyak energi.
Setelah semuanya terbongkar, Bunda pergi dari hidupku. Membiarkan aku menelan kecewa bertubi tubi. Lagi dan lagi, aku terluka untuk kesekian kalinya.
"Bukan ini yang aku mau Bunda, tolong kembalilah." ucapku, saat malam setelah semuanya terungkap, aku menemukan secarik surat berisi permohonan maaf dan salam perpisahan dari Bunda---orang tua satu-satunya yang aku miliki saat ini, beliau telah pergi meninggalkan aku sendiri, menjalani dunia penuh kebohongan ini.
Ya Allah. Engkau yang maha kuasa lagi maha pembolak balik hati hambanya, tolong berikan keikhlasan, serta kelapangan hati untuk menerima semua ini, dan tolong tetap terbitkan senyum dibibir gadis menyedihkan ini, walau nantinya tak akan sama lagi.
Boylove.
/Dalam sekejap, hidup seorang pemuda berusia 19 tahun berubah total. Jiwanya terlempar ke tubuh seorang bayi yang bahkan tak memiliki identitas.
Bayi itu ditinggalkan begitu saja oleh seorang wanita muda di depan rumah mewah di sebuah desa sunyi. Tangisnya yang memilukan menjadi satu-satunya cara untuk menarik perhatian penghuni rumah tersebut.
Namun, apakah tangisan itu akan membawanya menuju kehidupan yang lebih baik? Ataukah hanya menjadi awal dari penderitaan panjang di dunia yang tidak dikenalnya?/
---
*cerita pertama*
/jika ada kesamaan itu tidak sengaja dan tidak tau, riil hasil dari otak/
Update gak tentu, tergantung mood