Kebencianku terhadap bangsa Belanda telah mengakar sejak jiwa ini lahir di atas tanah jajahan, sebagai kaum golongan terbawah berstatus budak di negeri sendiri. Kemiskinan adalah hal lumrah. Kelaparan merajalela saban hari. Tubuh-tubuh kurus lelaki pribumi berbajukan kain goni berkebalikan dengan Tuan-Tuan Eropa murni. Bukan tanpa alasan pendatang kulit putih itu di benci masyarakat, mereka memonopoli kekayaan tanah Nusantara, membawanya ke Eropa untuk membangun kejayaan negeri Belanda. Adapun, para Londo itu memperlakukan kami dengan sangat buruk. Hingga hari itu merubah segalanya... Bagai menjilat ludah sendiri, aku terjerat dalam pesona seorang perwira Belanda. [ 𝐇𝐢𝐜𝐭𝐨𝐫𝐢𝐜𝐚𝐥 - 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ]
25 parts