Tidak mendapatkan didikan khusus dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tua tak menjadikan alasan Kanaya salah dalam memilih pergaulan. Berbagai pengalaman pahit telah ia rasakan. Semua hal yang menyakitkan di dalam hidup ia jadikan cambuk bagi dirinya untuk terus bisa memperbaiki diri dan istiqomah di jalan Allah. Melalui kepahitan itu juga Kanaya belajar mengenai pentingnya bersyukur serta belajar untuk tetap menjadi wanita yang kuat, memiliki bahu yang kokoh, pandai menjaga diri serta memiliki iman yang kuat. "Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah maha melihat akan hamba-hamba-Nya."