Privat. [Follow for reading] Aku bertemu seorang pria rupawan ketika Seora berhasil menyeretku masuk ke dalam lantai dance kelab. Dia menolongku ketika kakiku terkilir. Kami duduk di meja bar sementara teman-temannya menari di lantai dansa diantara kerumunan orang. Kami berbincang-bincang dengan cara yang canggung tapi menyenangkan. Kami saling berbagi rahasia kami. Entah kenapa aku berbagi kisah yang bahkan tidak pernah aku bagikan pada siapapun, bahkan sahabatku. Aku ingat pria itu mempunyai tato di tangan kanannya dan percing di sebelah alisnya. Aku ingat kami minum banyak sekali. Tapi aku tidak ingat kenapa aku bisa terbangun di kamarnya. Aku tahu kemungkinan apa yang terjadi pada kami. Hanya saja aku tidak ingin berpikir kalau kami tidak akan bertemu lagi. Aku tidak pernah menginginkan one night stand dengan pria manapun. Jadi, aku berharap aku tahu kenapa aku bisa berakhir dengannya.