"Setelah patah, kita juga berhak bahagia," - Hujan Hayunggi
Hujan sejak dulu selalu dicap sebagai perempuan paling bodoh. Bagaimana tidak, ia selalu mendapatkan berbagai kesialan karena kelakuannya yang suka sekali menganggu Pelangi. Hujan yang iri pada segala yang Pelangi punya, tentang bagaimana ia mendapatkan segalanya, termasuk Langit.
Suatu hari, Hujan harus dihadapkan atas segala konsekuensi yang ia lakukan selama ini, menyakiti bahkan nyaris membunuh Pelangi atas rasa irinya terhadap gadis itu. Kini ia menuai apa yang ia perbuat, dibunuh dengan begitu sadis, ditangan seseorang yang sangat ia harapkan untuk merengkuhnya, Langit.
Tapi bukankah Tuhan selalu punya cara untuk membuat takdir yang rumit? Hujan pun begitu, ia mendapatkan kembali kesempatannya, menjadi lebih baik. Ya, untuk kedua kalinya.
***
Ini cerita pertamaku di wattpad, berkali-kali ragu buat upload draftnya. Akhirnya nekat juga wkwkw. Semoga suka ya.
Sebagai orang luar, Joana seharusnya hanya menjalani hidupnya tanpa memengaruhi alur utama. Dan ya, Joana memang tidak berniat merusak cerita yang telah ditulis oleh penulis.
Namun, tanpa Joana sadari dengan kehadiran jiwanya yang memasuki raga dari seorang figuran yang berperan sebagai sahabat dari antagonis lelaki sudah dapat menjadi awal mula rusaknya alur cerita.
Mampukah Joana tetap mempertahankan niatnya untuk tidak mencoba melawan arus dari cerita yang telah ditetapkan?
***
Highest Rank:
#1 antagonis 8/1/25
#2 transmigrasi 10/1/25
#1 figuran 10/1/25
#1 dunianovel 10/1/25
#2 fantasi 11/1/25
#1 teen 12/1/25
#4 baper 12/1/25
#10 fiksiremaja 12/1/25
#4 acak 12/1/25
#1 sekolah 14/1/25
#1 novel 14/1/25
#12 fantasy 1/2/25
#1 Isekai 9/2/25
Start: 6 Januari 2025
Finish: -
Mentahan sampul by Pinterest