Kelas baru sama dengan suasana baru, dan teman baru bukan? Namun, tidak bagi dua orang perempuan ini, yaitu Nata dan Sava. Mereka di pertemukan di dalam satu kelas yang sama lagi, setelah satu tahun yang lalu berada di kelas yang sama pula. Bosan? Oh tidak. Mereka malah bahagia. Iya, mereka sangat bahagia.. Hingga kebahagiaan itu lenyap, di saat yang tidak tepat. Mereka memang menebarkan senyum, dan masih saling mencemooh. Namun di dalam sana, tempat dimana semuanya tidak bisa dilihat melalui kedua mata nyata. Tidak dapat diketahui dengan tebakan, bahkan manusia dengan indra keenam pun tidak dapat melihat. Tempat itu terlalu abu-abu untuk kedua mata nyata ini. Tempat yang hanya bisa dilihat oleh mata hati, dan hanya orang terpilih juga yang bisa melihat. Yaitu orang dengan rasa yang sama, dan debaran yang seirama. Sava dan Nata merasakan debaran, getaran, dan rasa itu dengan 'seseorang' yang menjadi pilihan hati. Dimana hanya 'seseorang' itu yang bisa melihatnya, Namun dengan syarat, 'seseorang' itu harus mempunyai rasa yang sama dengan debaran yang seirama.