"Gue pernah bilang ke lo, gue takut kehilangan seseorang. Papa. Gue udah kehilangan lelaki yang gue sayang. Dan lo, Lelaki yang gue sayang juga, akhirnya, gue kehilangan lo." Gadis itu menyeka air matanya, sedikit menekan dadanya agar tak terasa sesak. "Seharusnya gue ga menyayangi lo. Andai gue gak menyukai lo, lo pasti gak akan pergi ninggalin gue." "Mama bilang, gue harus ikhlasin lo, sesulit apapun itu. Ya, gue akan selalu menganggap bahwa lo abadi di dalam hidup gue. Lo akan selalu gue jangkau, walau, fisik lo udah gak ada." Gadis berambut pendek itu meninggalkan gundukan sebuah tanah yang penuh dengan bunga. Tak lupa ia melambaikan tangan, kepada gundukan tanah milik lelaki yang ia sayangi itu. Arkana.