Ayara, gadis jurusan Seni Rupa yang senang membaca cerita. Kamera adalah teman. Katanya, ada untuk memotret padatnya Jakarta. Ayara pernah patah hingga ingin sudah. Namun, Langit melarang, merengkuhnya dalam pertolongan. Membuatnya bertahan hingga sekarang. Suatu ketika, sudut kafe menjadi saksi, bagaimana pandangan gadis tersebut terpaku dengan pemuda bertopi. Pria yang merupakan idolanya anak Sastra di kampus. Berawal dari pandangan, Laut berhasil merengkuh Ayara dalam kenyamanan. Tiga orang dengan dukanya masing-masing, semesta pertemukan lewat garis takdir. Dan jika kenyataan alam berkata bahwa langit serta laut adalah perpaduan sempurna, bentuk dari biru yang tidak lagi bisa dielak. Dalam kasus yang sekarang, masihkah berlaku ketika Langit membenci Laut adalah mutlak?