Mei dan rasa sakitnya tergantikan Juli dengan kisahnya. Bagaimanapun ini tetap hidup, sekuat apapun Aku berusaha menguatkan hati dan meneguhkan jiwa untuk diriku sendiri Aku tetaplah seorang perempuan dengan berbagai kesejatiannya.
Sedikit cerita yang memekikkan telinga, meronta-ronta atma dan menciptakan satu demi satu prasangka.
Aku mencoba tegar dalam keadaan sesisi jiwa terbakar, mencoba sabar walaupun sebenarnya Aku tak akan mampu terus-menerus bersabar.
Mereka yang seenaknya mematahkan tanpa berpikir panjang akan akibatnya terhadap hidupku, mereka yang seenaknya masuk dalam daftar catatan kisah kecilku lalu memberantakkan setiap kali Aku merapikannya lagi, dan mereka pula yang berpura-pura begini dan begitu tanpa bersikap empati akan apa yang mereka bekaskan di sini.
Dulu selalu kusalahkan kenyataan membiarkan diriku sendiri tenang di istana awan, sekarang Aku bukan sosok itu lagi Aku bahkan hampir menyerah menyalahkan kenyataan itu dan termakan oleh buaian nafsu, Aku hampir kehabisan kendali dan bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa.
Aku hidup dengan hidupku sendiri begitu pula dengan mereka, mereka hidup dengan hidup mereka sendiri.
Tentang Aku yang sebegininya menciptakan Asa menyuratkan sebuah harapan pada Tuhan, tentang Aku yang sebegininya memohon kepada Tuhan supaya Ia tak menjauhkanku dari-Nya.
Aku hanya ingin bersama-Nya dan bukankah semuanya memanglah milik-Nya, tak apa Aku mulai lagi semua dari yang kecil sedikit demi sedikit namun pasti.
"Aku kuat lagi, Aku diriku lagi, Aku menemukanku lagi, Aku tak sendiri, Aku bersama ruhku lagi, Aku dan Tuhanku, Aku kembali".
@:Luluk_Maslukha.
@:tajuk-anggun-mutiara.